1. Sejarah Manajemen dari Awal hingga Sekarang
Daniel
Wren membagi evolusi pemikiran
manajemen dalam 4 fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia
sosial, & era moderen.
-
Pemikiran Awal Manajemen
Peristiwa penting yang memengaruhi
perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan
mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan
produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik."
Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang
dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan
bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari,
dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli
-
Manajemen di Era Manajemen Ilmiah
Era ini ditandai dengan
berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti Henry Towne,
Frederick Winslow Taylor, Frederick A.
Halsey, dan Harrington
Emerson. Manajemen ilmiah
dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya, Principles of
Scientific Management, pada tahun 1911.
Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai "penggunaan metode ilmiah
untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan."
Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini
sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong
oleh munculnya pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt. yang pernah
bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Compan, menggagas ide bahwa seharusnya
seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin
(industrious ) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk
membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart
yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu,
pasangan suami-istri Frank
dan Lillian Gilbreth berhasil
menciptakan micromotion, sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan
yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan
setiap gerakan tersebut. Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi
yang lebih efesien. Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
-
Manajemen di Era Manusia Sosial
Era manusia sosial ditandai
dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran
manajemen di akhir era manajemen sains. Mahzab perilaku tidak mendapatkan
pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab
perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen
Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun
1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian
ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan
lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata
insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih
sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan
kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti
menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu
utama perilaku kerja individu. Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924. Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien". Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.
-
Manajemen di Era modern
Era modern ditandai dengan
hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh
beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming
(1900–1993) dan Joseph Juran (lahir 1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai
Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Deming berpendapat bahwa kebanyakan
permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan
sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan
teori 5 langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat
ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan,
sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, & pemanfaatan yg lebih baik atas
waktu & material; (2) produktivitas meningkat; (3) market share meningkat
karena peningkatan kualitas & harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dpt bertahan
dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin
rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
2. Tokoh-Tokoh Manajemen Sesuai Jaman
Ø TEORI
MANAJEMEN KLASIK
Revolusi Industri abad 19 menyebabkan meningkatnya
kebutuhan atas suatu pendekatan manajemen yang sistematik. Dua tokoh yang
mengawali munculnya manajemen ilmiah:
·
Robert Owen (1771-1858)
Menurutnya, perbaikan kondisi karyawanlah yang akan
menaikkan produksi dan laba sehingga investasi yang paling
menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital machine”.
·
Charles Babbage (1792-1871)
Menurutnya, aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses
kerja akan menaikkan produktivitas dan menurunkan biaya.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui
spesialisasi, menciptakan kalkulator mekanis pertama dan beberapa kontribusi
lainnya.
Ø MANAJEMEN ILMIAH
·
Frederick Taylor (1956-1915)
Manajemen Ilmiah:
- Penerapan metoda ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah
organisasi.
- Seperangkat
mekanisme/teknik -a bag of tricks untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi
Prinsip dasar penerapan
pendekatan ilmiah pada manajemen:
- Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen
- Seleksi ilmiah untuk karyawan
- Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
- Kerjasama yang baik antara manajemen & karyawan
·
Frank dan Lilian Gilbreth (1868-1924 & 1878-1972)
Frank tertarik pada masalah efisiensi, terutama untuk menemukan “cara
terbaik pengerjaan suatu tugas”. Lilian lebih tertarik pada aspek manusia dalam
kerja, manajemen ilmiah memiliki satu tujuan akhir, yaitu membantu karyawan
mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup.
·
Henry L Gantt (1861-1919)
Kontribusi terbesarnya adalah penggunaan metoda grafik, yang dikenal
sebagai “Gantt Chart” untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi.
·
Harrington Emerson (1853-1931)
Emerson mengemukakan 12 Prinsip Efisiensi yang sangat terkenal.
Sumbangan Manajemen Ilmiah: tujuan jelas,kegiatan logis,staf memadai,disiplin
kerja,balas jasa yang adil,laporan terpecaya,urutan instruksi,standar kegiatan,kondisi
standar,operasi standar,instruksi standar,balas jasa insentif.
Ø Teori
Organisasi Klasik
· Fayol (1841 – 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas
manajemen yang terdiri
atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan
mengoranisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual
produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang
terdiri atas :
- Planning ; kegiatan perencanaan<>
- Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
- Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
- Commanding ; kegiatan pengarahann
- Controlling ;kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen
menurut Fayol
adalah :- Pembagian kerja
- Asas wewenang dan tanggungjawab<>
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan arah
- Asas kepentingan umum
- Pemberian janji yang wajar
- Pemusatan wewenang
- Rantai berkala
- Asas keteraturan
- Asas keadilan
- Kestabilan masa jabatan
- Inisiatif
- Asas kesatuan
·
James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan
organisasi manajemen adalah :
a. Koordinasi
b. Prinsip skala
c. Prinsip fungsional
d. Prinsip staf
Ø
Aliran Hubungan
Manusiawi
Aliran hubungan
manusiawi (neo klasik) muncul karena ketidakpuasan bahwa pendekatan klasik
tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
·
Huga Munsterberg (1863-1916)
-Disebut sebagai Bapak
Psikologi Industri. Menyarankan penggunaan teknik dari psikologi eksperimen.
-Peningkatan
produktivitas dapat dicapai melalui: (1) penemuan best possible person; (2)
penciptaan best possible work; dan (3) penggunaan best possible effect untuk
memotivasi karyawan.
·
Elton Mayo (1880–1949)
Bersama Fritz J. Roethlisberger dan William J. Dickson menemukan Hawthorne
Effect.Penemuan lainnya adl pengaruh kelompok kerja informal terhadap
produktivitas dan konsep “makhluk sosial” menggantikan konsep “makhluk
rasional”
3. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen dari beberapa pendapat ialah tahapan yang
akan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan sesuai rencana dengan beberapa tahapan
khusus berguna untuk melihat kelayakan dalam pelaksanaan. Saling menunjang
dengan yang lainnya juga merupakan salah satu dari manajemen.
Berikut
adalah fungsi manajemen menurut para ahli;
1. Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and
Management” :
·
Planning
·
Organizing
·
Controlling
2. George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management” :
·
Planning
·
Organizing
·
Controlling
·
Activating
3. H. Koontz dan
O’Donnel (1991) dalam “The Principles of
Management” :
·
Planning
·
Organizing
·
Staffing
·
Controlling
·
Directing
4. Luther Gullick :
·
Planning
·
Organizing
·
Staffing
·
Directing
·
Coordinating
·
Reporting
·
Controlling
5. Nickels & McHugh :
·
Planning
·
Organizing
·
Directing
·
Controling
6. Richar W Griffin :
·
Planning
·
Organizing
·
Leading
·
Controling
7. Ernest Dale :
·
Planning
·
Organizing
·
Staffing
·
Directing
·
Innovating
·
Representing
·
Controling
8. Henry Fayol :
·
Planning
·
Organizing
·
Commanding
·
Coordinating
·
Controlling
9. Lyndall Urwick & Luther Gulick :
·
Planning
·
Organizing
·
Staffing
·
Directing
·
Coordinating
·
Reporting
·
Budgeting
10. John Robert B, Ph.D :
·
Planning
·
Organizing
·
Commanding
·
Controlling
Pengertian-pengertian :
1. Planning
Berbagai batasan tentang
planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya
yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
2. Organizing
Organizing atau
pengororganisasian adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam
cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
3. Controlling
Controlling atau
pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa
yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan
tujuan yang telah digariskan semula.
4. Activating
Activating atau
pelaksanaan adalah suatu fungsi manajemen berupa bentuk kegiatan kerja nyata
dalam suatu kegiatan manajemen.
5. Staffing
Staffing adalah salah
satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan
fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
6. Directing / Commanding
Directing atau
Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masingmasing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
7. Coordinating
Coordinating atau
pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan
jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga
terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
8. Reporting
Adalah salah satu fungsi
manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi
kepada pejabat yang lebih tinggi.
9. Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
·
Mengambil keputusan
·
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian
antara manajer dan bawahan
·
Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada
bawahan supaya mereka bertindak.
Memilih orang-orang
yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap
bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
10.Innovating
Innovating merupakan
fungsi manajemen berupa penelitian, pengembangan, dan / atau perekayasaan yang
bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada ke dalam produk atau proses produksi.
11. Representing
Representing adalah
fungsi manajemen berupa adanya kesamaan dalam hal pengerjaan tugas.
12. Budgeting
Budgeting merupakan
fungsi manajemen berupa pengikhtisaran sistem anggaran keuangan. Baik itu
sistem keuangan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.
13. Assembling
Assembling merupakan
fungsi manajemen dimana terjadi pengurutan-pengurtan dalam hal kegiatan yang
berhubungan dengan manajemen itu sendiri.
14. Resources
Resources merupakan
fungsi manajemen berupa pemanfaat sumber daya yang ada, baik itu SDA atau SDM
sehingga terjadi ketepatgunaan.
15. Motivating
Motivating atau pemotivasian
kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi,
semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara
suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
16. Actuating
Actuating adalah suatu
tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan
adalah kepemimpinan (leadership).
17. Communication
Communication
merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara
keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata
(lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Dalam hal ini komunikasi
yag terjadi diantara hierarki kepemimpinan.
18. Decision Making
Dicision Making
merupakan fungsi manajemen yang dapat dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu
jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses
pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final . Keluarannya bisa
berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
19. Improving
Improving adalah salah
satu fungsi manajemen dalam hal peningkatan mutu kegiatan, kepemimpinan, kerjasma,
dan lain-lain.
Namun
pada intinya tetap sama bahwa fungsi manajemen yaitu :1. Forecasting atau peramalan terhadap rencana yang akan dibuat. Tujuannya agar bisa memperkirakan apakah tujuan tersebut harus dilakukan atau sebaiknya tidak perlu dilakukan.
2. Planning yang berarti rencana. Setelah diprediksi dan mendapatkan hasilnya, maka membuat rencana dari mulai pertama hingga akhir. Pemikiran tentang apa yang akan dibuat dan dikerjakan adalah hal yang paling utama dalam suatu kegiatan. Pemikiran tentang keputusan yang akan dipilih, dari mana sumber yang akan didapat serta bagaimana pengerjaannya, semua itu termasuk di dalamnya.
Pertanyaan yang dijawab oleh diri kita sendiri adalah langkah yang terdapat dalam proses perencanaan, dan pertanyaan tersebut bisa diawali dengan bagaimana cara memulainya hingga akhir yang harus dilewati. Beberapa pertanyaan tersebut misalnya apa yang harus dilakukan, mengapa melakukan itu, bagaimana caranya dan memulainya, kapan harus dilaksanakan dan dimana itu terjadi.
3. Organisasi yang bertujuan sebagai tim dalam pelaksanaan kegiatan yang ingin dikerjakan, sehingga pelaksanaan dapat dengan mudah dikerjakan
Fungsi manajemen bukan hanya itu saja tetapi ada banyak sekali diantaranya penggerakan, pengarahan, pemimpin, motivasi, pengoordinasian, pengendalian, laporan, staf yang dibutuhkan, operasional yang digunakan.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar