A. Pengertian
Monitoring
adalah pengawasan yang berarti proses pengamatan, pemeriksaan, pengendalian dan
pengoreksian dari seluruh kegiatan organisasi. Pengawasan merupakan sebagian
dari fungsi manajemen.
George
R. Tery (2006:395) mengartikan control is to determine what is complished,
evaluate it and apply corrective measures, if need, to insure result in keeping
with the plan (Pengawasan adalah mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan,
maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan
korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan).
Newman
mengartikan control is assurance that the performance conform to plan.
Pengawasan adalah jaminan penyesuaian diri untuk perencanaan.
Tabrani
Rusyani (1997) menyatakan pengawasan adalah pengendalian yang dilakukan dengan
melaksanakan pemeriksaan, penilaian kemampuan, meningkatkan dan menyempurnakan,
baik manajemen maupun bidang operasionalnya.
M.
Ngalin Purwanto (2004) mengatakan kepengawasan adalah suatu aktivitas
pembinaan.
Dari penjelasan diatas kepengawasan bisa disimpulkan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud upaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Pengawasan kaitannya dengan mengidentifikasi komitmen terhadap tindakan yang ditunjukan untuk hasil masa yang akan datang. sehingga pengawasan dilaksanakan untuk mengusahakan agar komitmen tersebut dilaksanakan.
Dari penjelasan diatas kepengawasan bisa disimpulkan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud upaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Pengawasan kaitannya dengan mengidentifikasi komitmen terhadap tindakan yang ditunjukan untuk hasil masa yang akan datang. sehingga pengawasan dilaksanakan untuk mengusahakan agar komitmen tersebut dilaksanakan.
B.
Peran Monitoring
Monitoring
mempunyai peran untuk memotivasi pekerja agar mengemban tugas pokoknya sesuai
dengan tuntutan profesinya (Djauzah Ahmad, 1996). Monitoring mempunyai peran
sebagai pengendali keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengendali disini berupa kepastian pelaksanaan kependidikan, penilaian dan
penelaah fakta kegiatan, koreksi dan motivasi rencana agar sejalan dengan
perubahan yang mungkin terjadi, mendukung seluruh efektivitas dalam pelaksanaan
(H.Tabrani Rusyani, 1997). Supervisi / kepengawasan mempunyai peran
membangkitkan dan merangsang semangat pemimpin dan tenaga kerja dalam
menjalankan tugasnya, mencari dan mengembangkan metode baru, berusaha
mempertinggi mutu pengetahuan / kompetensi pekerja serta membina kerjasama yang
baik dan harmonis di antara kalangan tenaga kerja (M. Ngalin Purwanto, 2004). Dari
beberapa batasan di atas dapat ditarik kesimpulan peranan monitoring adalah
memotivasi semangat kerja pemimpin dan tenaga kerja dalam menjalankan tugasnya,
meningkatkan kompetensi pemimpin dan tenaga kerja membina kerjasama yang
harmonis serta sebagai pengendali keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan
sehingga meningkatkan mutu pendidikan lebih terjamin.
C. Fungsi Monitoring
1. Mengumpulkan data
dan informasi yang diperlukan.
2. Memberikan
masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program.
3. Mendapatkan
gambaran tingkat pencapaian/ perkembangan.
4. Memberikan
informasi tentang metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan.
5. Mendapatkan
informasi tentang adanya kesulitan dan hambatan selama kegiatan.
6. Memberikan umpan
balik bagi sistem penilaian program.
D. Langkah-langkah Monitoring
1. Menetapkan standar pengukuran
(setting standars)
Standar ini harus dapat mewakili
keseluruhan dari program yang direncanakan. Ada banyak jenis yang bisa
dijadikan standar, diantaranya dengan system MBO (Manajemen by Object), yakni
sasaran yang dicapai biak secara kuantitatif maupun secara kualitatif, secara
umum terdiri dari :
a. Standar nyata (mudah diukur),
seperti standar fisik, standar biaya, standar modal dan standar penerimaan.
b. Standar tidak nyata (tidak mudah
diukur), seperti sikap, moral dan loyalitas.
2. Menentukan standar titik strategi
Standar titik strategi merupakan
bentuk aktivitas yang peka atau sensitif, misalnya saja antara lain yang menyangkut
bidang keuangan, seperti :
a. Laporan keuangan (financial).
b. Neraca (balance sheet).
c. Bidang produksi dan lainnya.
3. Mengecek Prestasi/kinerja
Jika standar yang telah ditentukan
secara tepat dan tersedianya sarana untuk mengetahui dengan pasti apa
sebenarnya yang sebenarnya mereka lakukan, maka penilaian pertasi kerja sangat mudah,
tetapi terkadang sulit untuk menentukan standar yang tepat tersebut.
Tercapainya sasaran, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif juga merupakan standar terhadap prestasi kerja
para karyawan secara umum. Jika kegiatan yang dilakukan tersebut sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan maka proses pengawasan berakhir. Tetapi jika
ternyata terjadi penyimpangan dari standar yang ditetapkan tersebut maka
dilanjutkan pada langkah berikutnya, yaitu perbaikan dari penyimpangan.
4. Perbaikan Penyimpangan
Perbaikan penyimpangan merupakan
titik akhir dari proses pengawasan. Langkah pertama yang dilakukan adalah
mencari penyebab dari kesalahan/penyimpangan.
Dengan menemukan penyebab
kesalahan/penyimpangan, maka pengendalian dilakukan sesuai dengan penyebab penyimpangan.
Penyebab yang umum terjadi seperti perencanaa yang terlalu tinggi, sumberdaya
yang tidak memadai, penyalahan sumberdaya, keuangan atau jabatan. Jika
permasalahannya yang kita temukan seperti itu maka yang perlu kita lakukan
adalah perbaikan rencana, perbaikan sumberdaya, pemecatan dan pertanggung
jawaban.
E.
Bentuk kepengawasan yang diberi kepada orang yang diterima
1.
Memberi saran yang mudah dipahami dan bersipat tegas.
Dengan demikian pekerja termotivasi
dengan saran yang diberikan, dan bermaksut agar pekerja tidak melakukan
kesalahan sevital mungkin disaat pengoperasian usaha yang berlangsung.
2.
Memperlihatkan suatu tindakan pengendalian yang bersifat tegas
Jika terjadi suatu kelalaian, maka
perlu adanya ketegasan yang bertujuan agar mereka mempertimbangkan perilaku
mereka sebelum bertindak.
Daftar pustaka
Rusyam Tabrani R. 1997, Manajemen Pendidikan,
Media Pustaka. Bandung
Tilar H.A.R. 2001, Manajemen
Pendidikan Nasional. Bandung PT. Remaja Rosdakarya
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195903311986031-SUHERMAN/MONEV_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar