A. Pengertian Knowledge Management
Manajemen pengetahuan (knowledge management) adalah suatu
rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi
atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan
mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui,
dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan
objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti
pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat
inovasi yang lebih tinggi.
Berikut adalah pengertian manajemen
perubahan menurut para ahli:
1. Dr. Yogesh Malhotra (2003) president and founding chairman dari Brinnt Institute menyatakan bahwa “knowledge is the potential for action based upon data, information, insights, intuition and experience”. Yang artinya pengetahuan adalah potensi untuk tindakan yang berdasar pada data, informasi, wawasan, intuisi dan pengalaman.
2. Tiwana
(1999) mendefinisikan knowledge
management secara luas dalam arti memanajemeni pengetahuan sebagai “
...management of organizational knowledge for creating business value and
generating a competitive advantage.” Knowledge Management memberikan kemampuan
untuk mencipta, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan yang diperlukan
dan berguna bagi pencapaian semua jenis tujuan bisnis. Tiwana juga menjelaskan
“Knowledge management is the ability to create and retain greater value from
core business competencies." Knowledge Management menyelesaikan masalah bisnis
partikular mencakup penciptaan dan penyebaran barang atau jasa inovatif,
mengelola dan memperbaiki hubungan dengan para pelanggan, mitra dan pemasok,
juga mengadministrasi serta meningkatkan praktek dan proses kerja.
3. Menurut Laudon dan Laudon (2002), knowledge management berfungsi
meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungannya dan
menggabungkan pengetahuan ke dalam proses bisnis. Knowledge Management adalah
serangkaian proses yang dikembangkan dalam suatu organisasi untuk menciptakan, mengumpulkan,
memelihara dan mendiseminasikan pengetahuan organisasi tersebut.
4. Menurut Honeycutt, (2000) Knowledge management adalah suatu
disiplin yang memperlakukan modal intelektual sebagai aset yang dikelola.
Sistem knowledge management memberikan informasi yang tepat kepada orang yang
tepat pada saat yang tepat. Knowledge management mengubah pengalaman dan
informasi menjadi hasil.
5. Barclay dan Murray (2002, p. 1) mendefinisikan knowledge management
sebagai suatu aktivitas bisnis yang mempunyai dua aspek penting, yaitu:
1. Memperlakukan
komponen pengetahuan dalam aktivitas-aktivitas bisnis yang direfleksikan dalam strategi,
kebijakan, dan berbagai praktek perusahaan secara keseluruhan.
2. Membuat suatu
hubungan langsung antara aset intelektual perusahaan baik yang explicit maupun
tacit untuk mencapai tujuan perusahaan.
Konsep manajemen pengetahuan ini meliputi
pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI) dalam
tujuannya untuk mencapai organisasi perusahaan yang semakin baik sehingga mampu
memenangkan persaingan bisnis. Perkembangan teknologi informasi memang
memainkan peranan yang penting dalam konsep manajemen pengetahuan. Hampir semua
aktivitas kehidupan manusia akan diwarnai oleh penguasaan teknologi informasi,
sehingga jika berbicara mengenai manajemen pengetahuan tidak lepas dari pengelolaan.
Pada perkembangan ini menunjukan makin cepatnya
perubahan dalam segala bidang kehidupan, akibat dari efek globalisasi serta
perkembangan teknologi informasi yang sangat akseleratif. Kondisi ini jelas
telah mengakibatkan perlunya cara-cara baru dalam menyikapi semua yang terjadi
agar dapat tetap survive. Penekanan akan makin pentingnya kualitas
sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu respon dalam menyikapi perubahan
tersebut, dan ini tentu saja memerlukan upaya-upaya untuk meningkatkan dan
mengembangkan SDM.
Sehubungan dengan itu peranan ilmu pengetahuan
menjadi makin menonjol, karena hanya dengan pengetahuanlah semua perubahan yang
terjadi dapat disikapi dengan tepat. Ini berarti pendidikan memainkan peran
penting dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas dan kompetitif. Ketatnya
kompetisi secara global khususnya dalam bidang ekonomi telah menjadikan
organisasi usaha memikirkan kembali strategi pengelolaan usahanya, dan SDM yang
berkualitas dengan penguasaan pengetahuannya menjadi pilihan penting yang harus
dilakukan dalam konteks tersebut.
B.
Jenis Penerapan Knowledge Management
Perbedaan yang paling signifikan di antara jenis
knowledge adalah tacit versus explicit (Nonaka dan Takeuchi, 1995). Di dalam
organisasi explicit knowledge tidak menjadi masalah karena mudah
didokumentasikan, diarsipkan, dan diberi kode. Di lain pihak, tacit knowledge
merupakan suatu tantangan tersendiri karena pengetahuan sering kali dirasakan
sangat berharga untuk dibagikan dan digunakan dengan cara yang tepat. Pemahaman
akan perbedaan kedua jenis knowledge ini sangatlah penting, dan yang perlu
diperhatikan juga adalah aplikasinya dengan cara yang berbeda untuk memindahkan
jenis knowledge yang berbeda.
1. Tacit Knowledge
1. Tacit Knowledge
Pada dasarnya tacit knowledge bersifat personal,
dikembangkan melalui pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan
dikomunikasikan (Carrillo et al.,2004). Tacit knowledge tidak dinyatakan dalam
bentuk tulisan, melainkan sesuatu yang terdapat dalam benak orang-orang yang
bekerja di dalam suatu organisasi.
Menurut Polanyi (1966) tacit knowledge secara umum dijabarkan sebagai:
1.Pemahaman dan aplikasi pikiran bawah sadar
1.Pemahaman dan aplikasi pikiran bawah sadar
2. Susah untuk diucapkan
3. Berkembang dari kejadian langsung dan pengalaman
4. Berbagi pengetahuan melalui percakapan (story-telling)
Berdasarkan pengertiannya, maka tacit knowledge dikategorikan sebagai
personal knowledge atau dengan kata lain pengetahuan yang diperoleh dari
individu (perorangan).
1.1. Personal Knowledge
1.1. Personal Knowledge
Menurut Berkeley (1957, p. 23) pengetahuan manusia bermula pada saat
orang mendapatkan ide dimana kesan tersebut muncul dari perasaan dan sistem
kerja pikiran atau dengan kata lain ide dibentuk dengan bantuan dari memori dan
imajinasi yang menambah, membagi, mengungkapkan perasaan sebenarnya.
Selanjutnya menurut Bahm (1995, p. 199)
penelitian pada sifat dasar pengetahuan seketika mempertemukan perbedaan antara
knower dan known, atau seringkali diartikan dalam istilah subject dan object,
atau ingredient subjective dan objective dalam pengalaman. Pengalaman yang
diperoleh tiap karyawan tentunya berbeda-beda berdasarkan situasi dan kondisi
yang tidak dapat diprediksi. Definisi experience yang diambil dari kamus bahasa
Inggris adalah the process of gaining knowledge or skill over a period of time
through seeing and doing things rather than through studying. Yang artinya
proses memperoleh pengetahuan atau kemampuan selama periode tertentu dengan
melihat dan melakukan hal-hal daripada dengan belajar.
Davenport dan Prusak dalam Martin (2010, p. 2)
mendefinisikan personal knowledge is a fluid mix of framed experience, values,
contextual information and expert insight that provides a framework for
evaluating and incorporating new experiences and information.” Secara garis besar,
berarti gabungan dari pengalaman, nilai – nilai, informasi kontekstual, dan
wawasan luas yang menyediakan sebuah kerangka pengetahuan untuk mengevaluasi
dan menggabungkan pengalaman – pengalaman dan informasi
yang baru.
Menurut Martin (2010), personal knowledge didapat
dari instruksi formal dan informal. Personal knowledge juga termasuk ingatan,
story-telling, hubungan pribadi, buku yang telah dibaca atau ditulis, catatan,
dokumen, foto, intuisi, pengalaman, dan segala sesuatu yang dipelajari, mulai dari
pekarangan hingga pengembangan nuklir.
2. Explicit Knowledge
Explicit knowledge bersifat formal dan sistematis
yang mudah untuk dikomunikasikan dan dibagi (Carrillo et al., 2004). Menurut
pernyataan Polanyi (1966) pada saat tacit knowledge dapat dikontrol dalam benak
seseorang, explicit knowledge justru harus bergantung pada pemahaman dan
aplikasi secara tacit, maka dari itu semua pengetahuan berakar dari tacit
knowledge. Secara umum explicit knowledge dapat dijabarkan sebagai:
1. Dapat diucapkan secara tepat dan resmi
2. Mudah disusun, didokumentasikan, dipindahkan,
dibagi, dan dikomunikasikan
Penerapan explicit knowledge ini lebih mudah
karena pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau pernyataan yang
didokumentasikan, sehingga setiap karyawan dapat mempelajarinya secara
independent.
2.1 Job Procedure
Secara terpisah pengertian job adalah a
responsibility, duty or function, dan procedure adalah a formal or official
order or way of doing things. Jadi pengertian job procedure atau prosedur kerja
adalah tanggung jawab atau tugas yang bersifat formal atau perintah resmi atau
cara melakukan hal-hal. Berdasarkan pernyataan Anshori selaku pihak yang
mencetuskan knowledge management, salah satu bentuk konkret dari explicit knowledge
adalah Standard Operation Procedure.
Standard Operation Procedure atau prosedur pelaksanaan
dasar dibuat untuk mempertahankan kualitas dan hasil kerja. Dengan menggunakan
Standard Operation Procedure maka tugas-tugas akan semakin mudah dikerjakan, juga
tamu akan terbiasa dengan sistem pelayanan yang ada. Disamping itu Standard
Operation Procedure diciptakan agar para tamu merasa nyaman dalam mendapatkan
apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Standard Operation Procedure sendiri dalam
pelaksanaannya sangat fleksibel karyawan dapat memberikan masukan berdasarkan
pengetahuan yang didapat.
Lebih lanjut menurut Sulastiyono (2001, p. 244) Standard
adalah sebagai langkah awal untuk mendapatkan derajat kesesuaian suatu produk,
dibandingkan dengan harapan-harapan tamu. Oleh sebab itu, agar suatu jenis
pekerjaan dapat menghasilkan produk yang standard dari waktu ke waktu, maka
cara-cara mengerjakan untuk menghasilkan produk tersebut juga harus dilakukan
dengan cara-cara yang standard pula. Yang dimaksudkan dengan produk yang
standard adalah:
1. Memiliki derajat kesesuaian untuk pemakai.
2. Setiap jenis produk yang dihasilkan untuk
digunakan, secara konsisten memiliki spesifikasi yang sama.
Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya atau digunakannya Standard Operation Procedure adalah:
1. Mempunyai nilai sebagai alat atau saluran
komunikasi bagi manajemen dengan para staf dan para pelaksananya. Melalui
Standard Operation Procedure, seluruh staf dan karyawan akan mengetahui secara
jelas, berusaha untuk memahami tentang tujuan dan sasaran, serta kebijakan dan
prosedur kerja perusahaan. Dengan demikian setiap orang dalam organisasi akan
menerima pesan yang jelas dari Standard Operation Procedure tersebut.
2. Standard Operation Procedure juga dapat
digunakan sebagai alat atau acuan untuk melaksanakan pelatihan baik bagi para
staf dan karyawan, serta bagi karyawan baru.
3. Standard Operation Procedure dapat mengurangi waktu
yang terbuang, dengan demikian diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja
baik bagi manajemen ataupun bagi para staf dan karyawan. Apabila tidak tersedia
manual pekerjaan, maka bila terjadi sesuatu kesulitan dalam menyelesaikan
pekerjaan harus dicari dahulu jalan pemecahannya, atau didiskusikan dahulu
dengan rekan sekerja dan atasannya, dan ini berarti membuang waktu. Lain halnya
bila cara penyelesaiannya sudah tersedia secara tertulis, maka akan lebih cepat
pelaksanaanya dan waktu lebih banyak dihemat, serta dapat lebih dimanfaatkan
untuk menyelesaikan pekerjaan lain.
4. Dengan dibantu oleh pengawasan yang dilaksanakan dalam
proses pekerjaan, maka Standard Operation Procedure dapat dilaksanakan secara
lebih konsisten, dan menjamin terciptanya produk yang standar, sekalipun
dikerjakan oleh orang-orang yang berbeda dan waktu pelaksanaan yang tidak
bersamaan.
2.2 Technology
2.2 Technology
Teknologi merupakan salah satu elemen pokok yang
terdapat pada knowledge management, dikenal sebagai media yang mempermudah
penyebaran explicit knowledge. Berdasarkan pernyataan Gillingham dan Roberts
(2006) awal mulanya knowledge management digerakkan oleh teknologi, khususnya
explicit knowledge yang lebih mudah disusun. Menurut Marwick (2001) teknologi
bukanlah hal baru dalam knowledge management, dan pengalaman yang telah
dibentuk oleh para ahli sebelumnya menjadi bahan pertimbangan terbentuknya
teknologi itu sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu teknologi yang
mendukung knowledge management akan selalu berkembang dalam bentuk
sistem-sistem yang mempermudah proses penyebaran knowledge. Salah satu
teknologi paling mutakhir yang saat ini digunakan oleh banyak perusahaan
untukproses penyebaran knowledge adalah intranet, dimana hal ini didasarkan
pada kebutuhan untuk mengakses knowledge dan melakukan kolaborasi, komunikasi
serta sharing knowledge secara ”on line”. Intranet merupakan salah satu bentuk
teknologi yang diterapkan di Surabaya Plaza Hotel. Intranet atau yang disebut
juga internal internet menawarkan kesempatan untuk menggunakan telekomunikasi
yang maju yang telah dikembangkan dari internet. Menurut pendapat Merali
peralatan seperti intranet dan internet dianggap sebagai sistem knowledge
management yang utama untuk menjalankan dan mendukung forum diskusi dan praktek
(1999). Intranet bukan merupakan jaringan tunggal juga bukan merupakan
perangkat yang menghubungkan jaringan-jaringan seperti internet. Nama intranet
digunakan sebagai perwujudan dimana standar dan alat- alat dikembangkan dalam
internet digunakan untuk menyimpan dan mengirim data perusahaan kepada pengguna
dalam jaringan internal
C.
Elemen Pokok Knowledge Management
1.
People
Yang berarti
Knowledge Management berasal dari orang. People merupakan bentuk dasar untuk
membentuk knowledge baru. Tanpa ada orang tidak akan ada knowledge.
2. Technology
Merupakan infrastruktur teknologi yang standar,
konsisten, dan dapat diandalkan dalam mendukung alat-alat perusahaan.
3. Processes
Yang terdiri dari menangkap, menyaring, mengesyahkan,
mentransformasikan, dan menyebarkan knowledge ke seluruh perusahaan dilengkapi
dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu.
D.
Tujuan Penerapan Knowledge
Manajemen
Implementasi knowledge management atau manajemen
pengetahuan akan memberikan pengaruh positif terhadap proses bisnis perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung, beberapa manfaat knowledge
management atau manajemen pengetahuan bagi perusahaan antara lain:
- Penghematan waktu dan biaya. Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka perusahaan akan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya, sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
- Peningkatan aset pengetahuan. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahaan kepada setiap karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
- Kemampuan beradaptasi. Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi.
- Peningkatan produktfitas. Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari perusahaan akan meningkat.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar