A. Pengertian
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini
akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan
atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Berikut
pengertian kepercayaan menurut para ahli;
Menurut Rousseau et al (1998),
kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima
apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain.
Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima
resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan
melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari
kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya
(Mayer et al, 1995).
Menurut Ba dan Pavlou (2002)
mendefinisikan kepercayaan sebagai penilaian hubungan seseorang dengan orang
lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam sebuah
lingkungan yang penuh ketidakpastian.
Kepercayaan terjadi ketika
seseorang yakin dengan reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya
(Morgan & Hunt, 1994).
Doney dan Canon (1997) bahwa
penciptaan awal hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan.
Hal yang senada juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam
Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum
pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau
transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan
virtual.
Menurut Rosseau, Sitkin, dan
Camere (1998), definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan
seseorang untuk menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al
(2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan
konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama
transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual
menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim
barang atau jasa yang telah dijanjikan.
B. Jenis Kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran
adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap
pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya
kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan
yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah
dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma
pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya
negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada
negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan
tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita,
baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu
benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai
warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat
penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat
yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan
dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin
memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
C. Fungsi Kepercayaan
1. Fungsi Pendidikan
Agama merupakan pedoman hidup yang dapat memberikan
bimbingan dan tuntutan umatnya untuk mengenal tindakan yang benar dan yang
salah, yang baik dan yang buruk.
2. Fungsi Sosial
Agama disamping mengatur hubungan antara umatnya
dengan Tuhan (hablum minallah) juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya
(hablum minannas).
3. Fungsi Pengendalian Diri
Agama menanamkan kesadaran dan eksistensi diri manusia
sebagai makhluk ang lemah dengan segala keterbatasannya. Hal ini akan
menyadarkan manusia tentang kehidupannya, popuaritas, pemilikan harta
benda, kecerdasan, dan sebagainya, sehingga manusia tidak menyombongkan
dirinya.
4. Fungsi Perlindungan
Manusia
meyadari bahwa kehidupannya di dunia tidak lepas dari kekuasaan Tuhan. Maka,
dalam menjalani hidup maupun sesudah mati, manusia membutuhkan keselamatan
berdasarkan keyakinan terhadap Tuhan. Manusia akan menyandarkan segala cita-citanya, usahanya
dan semuanya tidak lepas dari kekuasaan Tuhan. Dengan demikian, manusia
akan selalu merasa hidup dalam ketenangan dan ketentraman
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar